Tentang Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Didirikan oleh para ulama pesantren pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, NU hadir sebagai benteng penjaga ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang toleran, ramah, dan moderat di tengah arus perubahan zaman.
Dalam sejarahnya, NU bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan juga garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, dan pembinaan umat. Semangat "hubbul wathan minal iman" (cinta tanah air bagian dari iman) menjadi napas perjuangan para ulama NU dari masa ke masa.
Nilai-Nilai Dasar NU
NU menjunjung tinggi prinsip tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), ta'addul (keadilan), dan tawassuth (moderat). Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi dalam menjawab tantangan kehidupan sosial, budaya, dan politik dengan bijak tanpa kehilangan jati diri keislaman.
Peran NU dalam Masyarakat
NU aktif dalam berbagai bidang kehidupan:
- Pendidikan: Mengelola ribuan pesantren, madrasah, dan sekolah di bawah Lembaga Pendidikan Ma'arif NU.
- Keagamaan: Menjadi rujukan dalam amaliah keislaman masyarakat dengan pendekatan fiqih mazhab Syafi’i dan akidah Asy’ariyah-Maturidiyah.
- Sosial: Membangun kepedulian sosial melalui LAZISNU, layanan kesehatan, hingga bantuan bencana.
- Kebangsaan: Konsisten menjaga keutuhan NKRI dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang religius.
NU Ranting Bonangrejo
Sebagai bagian dari struktur organisasi, NU Ranting Bonangrejo hadir di tengah masyarakat desa untuk memperkuat tali ukhuwah Islamiyah dan memberdayakan warga melalui kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, dan kultural.
Kami percaya bahwa NU bukan sekadar organisasi, melainkan jalan pengabdian. Di sinilah tempat para santri, pelajar, ibu-ibu, pemuda, dan seluruh elemen umat berkhidmat untuk agama dan bangsa dalam bingkai kebersamaan.
"Menjaga tradisi, merawat umat, dan mengawal NKRI adalah pengabdian yang tak pernah usai."